Jeruk nipis (Lat Citrus × aurantiifolia; hibrida jeruk C. hystrix × C. medica) merupakan jenis tumbuhan yang masuk kedalam suku jeruk-jerukan, tersebar di Asia Dan Amerika Tengah , dikenal juga sebagai jeruk pecel. Pohon jeruk nipis dapat mencapai tinggi 3—6 meter, bercabang banyak dan berduri, daun lonjong, tangkai daun bersayap kecil. Perbungaan muncul dari ketiak daun dan bunga kecil, putih berbau harum. Buah bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai kuning dan kulit buah tipis mengandung banyak minyak atsiri.
Daging buah berwarna putih kehijauan, sangat asam, mengandung banyak vitamin C dan asam sitrat. Biji banyak, kecil, bersifat poliembrioni. Di Indonesia dapat hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m dari permukaan laut. Tumbuh baik di tanah alkali, di tempat-tempat yang terkena sinar matahari langsung. Perbanyakan dengan biji, okulasi atau cangkok. Buah digunakan untuk membuat minuman, obat batuk dan penyedap masakan dan juga sering dipakai untuk menghilangkan karatan dan mencuci rambut.
Citrus aurantiifolia berasal dari Asia Tenggara. Jalur pengenalannya ke seluruh dunia dimulai Timur Tengah ke Afrika Utara, lalu ke Sisilia dan Andalusia dan kemudian, melalui penjelajah Spanyol, dibawa ke Hindia Barat, termasuk Florida Keys. Henry Perrine dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan jeruk nipis ke Florida. Dari Karibia, budidaya jeruk nipis menyebar ke Amerika Utara tropis dan subtropis, termasuk Meksiko, Florida, dan kemudian California.
Jeruk nipis merupakan tanaman dengan buah yang berukuran kecil dan berasa masam. Produksi buahnya sangat cepat dan sangat subur bila ditanam di dataran rendah. Karakteristik ini membuatnya dapat digunakan sebagai bahan minuman, keperluan kesehatan dan pelengkap masakan.
Jeruk nipis mengandung senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai obat. Salah satunya ialah minyak atsiri yang digunakan sebagai bahan antibakteri.
No comments:
Post a Comment