Ruta graveolens, umumnya dikenal sebagai inggu (bahasa Inggris: rue, common rue atau herb-of-grace), adalah spesies tumbuhan dalam genus Ruta yang ditanam sebagai tanaman hias dan ramuan. Merupakan tumbuhan asli di Semenanjung Balkan. Sekarang tumbuh di seluruh dunia di kebun-kebun, terutama karena daun yang kebiruan, dan kadang-kadang karena toleransi yang baik terhadap panas dan kondisi tanah kering. Juga dibudidayakan sebagai ramuan obat, bumbu, dan yang lebih jarang sebagai penolak serangga.
Tacuinum Sanitatis, buku panduan kesehatan dari abad pertengahan memuat daftar sifat-sifat tumbuhan ini:
Minyak olahan dari inggu adalah emmenagogue yang dikutip oleh sejarawan Romawi Plinius yang Tua dan ahli kandungan Soranus sebagai obat abortifacient (menginduksi aborsi) yang paten.
Inggu memiliki kegunaan kuliner, tapi karena pahit dan menyebabkan ketidaknyamanan lambung yang mungkin dialami oleh beberapa orang, tidak banyak digunakan. Meskipun lebih banyak digunakan secara luas pada zaman dulu, sekarang bukan sebuah ramuan yang biasanya ditemukan dalam masakan modern. Saat ini tidak banyak diketahui oleh publik maupun kebanyakan koki, dan tidak tersedia di toko-toko kelontong. Merupakan adalah komponen dari berbere, campuran rempah-rempah karakteristik Etiopia, dan karenanya sering ditemui dalam masakan Etiopia.
Memiliki berbagai kegunaan kuliner lainnya:
- Digunakan secara luas dalam masakan Timur Dekat kuno dan Romawi (menurut Ibn Sayyar al-Warraq dan Apicius).
- Inggu digunakan sebagai bumbu tradisional di Yunani dan negara-negara Mediterania lainnya.
- Di Istria (wilayah di Kroasia), dan di Italia Utara, digunakan untuk memberikan rasa khusus pada grappa/raki dan sebagian besar sedikit cabang tanaman dapat ditemukan dalam botol. Ini disebut grappa alla ruta.
- Biji dapat digunakan untuk bubur.
- Daunnya yang pahit dapat ditambahkan ke dalam telur, keju, ikan, atau dicampur dengan plum damson dan anggur untuk menghasilkan saus daging.
- Di Italia, Friuli–Venezia Giulia, cabang muda dari tanaman ini dicelupkan ke dalam adonan, digoreng dalam minyak, dan dikonsumsi dengan garam atau gula. Juga digunakan sendirian untuk menambah aroma jenis tertentu omelet.
- Digunakan dalam bir Dunia Lama sebagai bahan penyedap rasa.
Kebanyakan kucing tidak suka baunya, sehingga dapat digunakan sebagai pengusir kusing (lihat juga Plectranthus caninus).
Ulat dari beberapa subspesies dari kupu-kupu Papilio machaon khusus memakan inggu, serta tanaman lainnya. Ulat Papilio xuthus juga suka memakannya.
Di India Selatan, inggu dianjurkan untuk ditanam di kebun rumah guna mengusir ular (namun efektivitasnya tidak diketahui).
Inggu adalah bahan umum dalam ilmu sihir dan mantra. Selama Abad Pertengahan merupakan simbol pengakuan antar penyihir. Gereja Katolik juga digunakan cabang inggu untuk memercikkan air suci kepada pengikutnya dan selama waktu ini dikenal sebagai "herb of grace" ("ramuan rahmat").
No comments:
Post a Comment